Penghargaan Cinta Kasih Cemerlang Dunia
   
Menciptakan Dunia yang Lebih Baik bagi Gajah
♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Oleh Grup Berita Bangkok, Thailand (Asal dalam bahasa Thai)

Ibu Sangduen Chailert (kedua dari kanan)

Ibu Sangduen Chailert, panggilan sayangnya Lek (kecil), berasal dari Baan Lao, sebuah desa di utara Chiang Mai, Thailand. Beberapa tahun lalu, kakeknya, seorang tabib tradisional menerima bayi Gajah dari seorang pasiennya sebagai tanda terima kasih karena menyelamatkan nyawanya. Lek menamakan gajah ini Togkum (Si Emas) dan persahabatan mereka memercikkan cinta dan hormat bagi gajah-gajah yang juga membentuk perjalanan hidupnya.

Setelah lulus dari universitas, Lek bekerja di industri pariwisata dimana dia menjadi lebih sadar akan keadaan menyedihkan para gajah di Thailand termasuk eksploitasi dan penyalahgunaan yang sering mereka terima. Karena tak dapat menerima situasi tersebut, Lek mulai memperjuangkan hak-hak gajah Asia dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang situasi mereka dan membantu para gajah yang sakit dan tidak diperlakukan dengan baik di seluruh negara itu.

Tahun 1995, Lek menggalang dana untuk membeli tanah dan mendirikan Taman Alam Gajah, sebuah cagar alam bagi gajah. Saat ini, lebih dari 30 gajah hidup bebas dalam lingkungan hidup yang alami dan menikmati kasih, hormat, dan kebebasan. Para gajah yang sebelumnya disalahgunakan dan tidak diperhatikan sekarang dapat hidup dalam damai dan bermartabat selama sisa hidup mereka. Taman ini juga merupakan tempat tinggal bagi sekitar 30 sapi dan kerbau, hampir 100 anjing, 70 kucing, 24 siamang dan juga burung-burung, monyet-monyet, anak beruang, babi hutan, kodok dan ikan; bahkan jangkrik dan serangga berharga bagi Lek. Kebanyakan dari hewan-hewan ini pernah disiksa, diusik, atau yatim piatu dari peternakan hewan dan rumah jagal, dan jumlah mereka semakin bertambah.

Tanda terima dari Ibu Sangduen Chailert atas sumbangan Guru sebesar US$10.000

Selain mengelola Taman itu, Lek mengoperasikan unit medis gawat darurat, Jumbo Express untuk menolong para gajah yang sedang menderita kapanpun dibutuhkan. Dia juga menggunakan kesempatan ini untuk membantu warga suku pedalaman dengan obat-obatan, mainan untuk anak-anak dan dukungan pendidikan. Sebagai seorang vegetarian, Lek menawarkan hidangan prasmanan vegetarian yang sehat dan lezat bagi semua pengunjung, para relawan, mahout (pengasuh gajah) dan pegawai cagar alam ini. Dia juga memulai program yang dikenal dengan “Paspor Vegetarian,” hasilnya digunakan untuk menerbitkan buku pegangan bagi vegetarian dalam berbagai bahasa untuk mendorong orang tidak makan daging hewan, telur, atau produk-produk dari susu.

Untuk kebaikan hatinya dan upaya yang terus menerus, Maha Guru Ching Hai memberikan Ibu Sangduen Chailert Penghargaan Cinta Kasih Cemerlang Dunia dan US$10.000 untuk membantu karyanya di Taman Alam Gajah. Wakil dari Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai setempat mengunjungi perlindungan gajah itu di Chiang Mai tanggal 13 September Tahun Emas 6 (2009) untuk mempersembahkan Penghargaan dan sumbangan bagi Ibu Chailert bersama dengan publikasi Guru. Lek mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada Guru untuk menghargai upayanya dalam menyelamatkan para gajah dan kebulatan tekadnya untuk meneruskan misinya. Dia berkata, “Tanpa para gajah, Thailand bagaikan negara yang kosong... saya akan menolong para gajah sampai akhir hayat saya, saya tidak akan pernah berhenti.”

Bravo, Ibu Sangduen Chailert! Semoga Surga memberkati Anda atas pengabdian Anda terhadap para gajah di Thailand. Semoga semua hewan hidup dengan aman dan bahagia, dikelilingi oleh kasih.
 

Referensi: http://www.elephantnaturefoundation.org

 


Jika Anda ingin mengetahui tentang peristiwa indah yang terjadi di dunia kita, silakan kunjungi arsip penghargaan kami selama bertahun-tahun, termasuk Penghargaan Bulanan, di alamat situs berikut:

http://award.godsdirectcontact.net