Dunia Satwa
Oleh Grup Berita Taipei, Formosa (Asal dalam bahasa China)
Terapi yang dibantu binatang saat ini merupakan topik yang populer. Hal ini berkenaan dengan perawatan dengan menggunakan binatang yang berkualifikasi untuk meningkatkan kondisi fisik, sosial, emosi, dan kognisi dari pasien. Kebanyakan penyakit disebabkan oleh faktor psikologis. Binatang dapat membantu pasien meringankan stres dan membuatnya rileks. Penelitian di Inggris dan Australia menunjukkan bahwa terapi yang dibantu binatang dapat membantu pasien melupakan sementara kepedihan yang disebabkan oleh penyakit mereka, serta meringankan rasa kesepian dan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Saudari Chen pernah bekerja sebagai instruktur pada sebuah panti jompo yang menampung manula dengan masalah demensia dan mobilitas. Setiap hari Senin panti jompo tersebut dikunjungi oleh para ‘anjing dokter’. Anjing-anjing yang terlatih ini akan melakukan hal-hal yang menghibur para manula dan membuat para manula senang saat mereka berkunjung. Salah satu dari mereka bernama Bubu, seekor anjing pemburu berbulu keemasan. Walaupun usianya masih kurang dari setahun, ia dapat dengan mudah mengikuti petunjuk penjaganya. Ia dengan manis melipat kaki depannya atau berpura-pura mati. Ia juga tanggap terhadap permintaan para manula. Saat diminta untuk menyundulkan kepalanya ke dekat seorang manula, ia akan meletakkannya dengan tenang di pangkuan manula tersebut sehingga kepalanya dapat dielus-elus. Tampangnya yang menggemaskan sering membuat para manula terbahak.
Buddy adalah seekor anjing telantar dengan satu mata yang baik. Ia diadopsi dan dilatih menjadi terapis. Siapa yang akan menyangka anjing yang ditelantarkan tersebut suatu hari akan menjadi seekor anjing dokter yang baik dan menyenangkan? Ia sangat lembut, penurut, dan mau bekerja sama sehingga para manula dapat mengusap bulunya, yang merupakan kesempatan bagi manula untuk melatih tangan mereka, dan memasang kerah anjing di lehernya. Ia juga akan mengejar bola yang dilemparkan oleh para manula. Para penjaga mengatakan bahwa anjing-anjing terapi selalu terlihat gembira pada saat mereka bertugas. Pada saat mereka tiba, mereka akan melompat dengan senang, memperlihatkan keceriaan yang memukau. Saudari Chen percaya bahwa mereka senang karena tahu bahwa mereka akan membawa keceriaan dan kegembiraan kepada para manula. “Guru, ini adalah pertama kalinya pasien saya berbicara banyak.” Komentar ini sering terdengar dari para asisten perawat yang bertemu dengan Saudari Chen. Juga: “Pada saat anjing dokter melakukan aktivitasnya, nenek Kaiqi tertawa ceria. Nenek Kaiqi biasanya tidak berbicara, tapi ia akan berbicara saat bertemu anjing dokter.” Komentar ini merupakan kejutan bagi Saudari Chen karena dalam kurun waktu lima bulan, nenek yang menderita demensia ini hanya tertawa keras, tapi tidak pernah berbicara sepatah kata pun. Akan tetapi, saat sesi terapi dengan anjing dokter, dia tidak hanya tertawa terus-menerus, tapi juga mengulang kata-kata “saya tidak tahu”. Para asisten perawat mengidentifikasikan hal ini sebagai tanda kegembiraan. Mereka mengatakan bahwa selain membuat para manula merasa baik, kegiatan ini membuat para penderita “syndrome sundown” (demensia memburuk sesudah matahari terbenam) merasa nyaman dan tenang sehingga mereka dapat tidur tanpa gangguan di malam hari. Dari pengalamannya dengan para anjing dokter, Saudari Chen sangat percaya bahwa Tuhan menciptakan binatang sebagai teman baik manusia. Mereka memiliki kecerdasan tinggi. Jadi, kita harus mengasihi teman-binatang kita dan memperlakukan mereka dengan baik sehingga Bumi menjadi surga kasih sayang.
|