Selingan Rohani

Latihan Rohani
dan Kesucian bagi Semua Orang

Oleh Angin Hening (Asal dalam bahasa China)

Baru-baru ini saya mendapat kesempatan terhormat untuk bekerja bersama para anggota muda keluarga Quan Yin yang masih belajar di sekolah menengah atas atau di perguruan tinggi. Mereka sangat berbeda dengan “generasi arbei (strawberry generation)” - ungkapan umum yang sering digunakan untuk menggambarkan kaum muda di Formosa sekarang ini, yang dimanjakan sejak kanak-kanak, yang tidak dapat tahan saat menghadapi kesukaran hidup dan hanya memerhatikan penampilan luar, kenyamanan materi, serta kesenangan seksual mereka. Saya mengamati bahwa anak-anak muda ini bekerja dengan rajin, penuh perhatian, dan kegembiraan. Selain itu, mereka bekerja lebih keras dan belajar lebih cepat dibanding dengan kita saat seumur mereka; dan mereka memancarkan getaran yang baik. Sementara orang-orang intelektual cenderung ruwet, kaum muda Quan Yin kita sangat cerdas dan murni. Sangatlah menyenangkan dapat bekerja bersama mereka. Belakangan, saya menyadari bahwa mereka telah menjalani pola makan vegetarian dan meditasi sejak kanak-kanak.

Seperti yang dikatakan oleh Guru, "Jika anak-anak kita dilatih sejak kecil dengan disiplin dan logika seperti ini, dengan kelakuan etis, maka mereka akan tahu, karena jiwa-jiwa mereka pada saat itu masih sangat murni. Mungkin kita tidak mendapatkan 100% dari mereka menjadi baik. Mungkin dari 100 orang anak, kita hanya mendapatkan 50 anak yang baik. Tetapi, itu sudah sangat baik! Atau 60 persen, 70 persen dari mereka menjadi baik. Tiga puluh persen dari mereka mungkin saja buruk, tetapi mereka tidak akan menjadi buruk 100 persen. Mungkin mereka tidak sebaik yang 60 persen atau 70 persen, tetapi telah meminimalkan sifat keras mereka. Mereka telah meminimalkan dorongan dari dalam diri mereka untuk melakukan hal buruk dalam masyarakat. Mereka akan terpengaruh. Jadi, ajaran jenis ini merupakan hal yang sangat berguna. Karena banyak dari anak-anak kita di berbagai center telah menjadi baik. Itulah yang mereka katakan kepada saya. Itu adalah umpan balik yang saya dengar.”

Saya masih ingat bagaimana Guru seringkali memarahi saya pada saat-saat awal Beliau di Formosa. Saya mengetahui bahwa itu merupakan bagian dari instruksi penuh kasih dari Guru, namun tetap saja saya tidak dapat membuat diri saya untuk tidak mengeluh atau gagal untuk mengatasi sifat buruk saya. Bahkan sekarang, saya masih belum dapat melakukan tugas dengan baik sesuai standar yang telah diajarkan Guru kepada saya dengan usaha Beliau yang penuh jerih payah. Untunglah, dengan bimbingan yang penuh kasih dan kesabaran tanpa batas dari Guru yang tiada hentinya, dunia kita diberkahi dengan generasi muda yang memiliki hati yang penuh kasih dan pengabdian. Semoga abad ke-21 menjadi era yang mulia, seperti yang dikatakan Guru, ”tatkala setiap keluarga mengabdi pada latihan rohani dan setiap orang menjadi seorang suci. Dibutuhkan usaha dari Anda semua untuk mencapai tujuan ini.” *

* Kutipan dari artikel “Guru Berkata” dalam majalah Berita No.126.