Laporan Khusus
Menyadari Hakikat Kasih yang Sebenarnya –
Peluncuran Kasih Berabad-abad
Edisi Bahasa China Diumumkan
 
Oleh Grup Berita Taipei, Formosa (Asal dalam bahasa China)

Tanggal 1 Januari, Tahun Emas 8 (2011) diperingati sebagai ulang tahun Republik China (ROC) yang ke-100. Pada hari istimewa ini, buku terbaru Maha Guru Ching Hai, Kasih Berabad-abad, dirilis dalam konferensi pers yang diadakan di Chanty Boulevard Plaza dekat Taipei 101, gedung perkantoran ROC yang paling tinggi. Banyak selebriti dan petinggi menyemarakkan peristiwa tersebut dengan menyampaikan ucapan selamat mereka, sementara beberapa tokoh terkemuka berbagi wawasan mereka tentang buku tersebut melalui pesan audiovisual.

 

Dr. Eugene Chien, ketua dari Institut Taiwan untuk Energi Berkelanjutan dan mantan Menteri Luar Negeri, dan Administrasi Perlindungan Lingkungan, sangat terkesan dengan usaha Guru yang tanpa lelah dalam mengurangi pemanasan global. Ia telah bertemu dengan Maha Guru Ching Hai di Konferensi Perubahan Iklim PBB di Cancun, Meksiko pada November 2010. Ia menyampaikan bahwa Formosa telah terdaftar sebagai negara yang berisiko tinggi terhadap dampak perubahan iklim, tetapi planet ini dapat diselamatkan jika orang-orang dapat, seperti arahan Maha Guru, mengubah gaya hidup mereka dengan menjalani pola makan nabati dan menjaga lingkungan.

Foto kelompok VIP: Karl Ku (kiri); Lin Cang-yu, pemenang Golden Bell Award untuk sutradara terbaik (kedua dari kiri); Eugene Chien (keempat dari kiri), Xia Hua-da, master Opera Peking (kelima dari kiri)

Karl Ku, mantan Direktur Jenderal Perpustakaan Pusat Nasional, menyampaikan dukungannya bagi gerakan “Jadilah Vegan, Bertindaklah Hijau untuk Menyelamatkan Bumi.” Ia memuji buku Kasih Berabad-abad, yang di dalamnya Guru mengekspresikan perasaan batin-Nya yang sejati dari berbagai perspektif. Bunga rampai puisi ini membantu pembaca untuk merasakan perubahan halus dalam lingkungan. Ia berkata, ” Bacalah setiap kata dan syair dalam buku itu dengan hati Anda dan Anda akan menemukan pengalaman yang berharga.”

Tn. Lamech
Nn. Tang Mei-yun
Nn. Fu Juan

Bapak Lamech, pemenang Kompetisi Flora Dalam-Ruang International pada Pameran Flora Internasional Taipei 2010 telah berinteraksi dengan tanaman sejak kanak-kanak. Ia mampu merasakan energi dan kebutuhan tanaman. Dari puisi Maha Guru, “Suara Hati Induk Ayam” dan “Suara Hati Anak Babi”, ia dapat merasakan simpati Maha Guru terhadap hewan, penghargaan Beliau terhadap kehidupan dan kasih Beliau yang meliputi segalanya. Ia percaya bahwa setiap puisi tersebut berasal dari suara hati Guru yang paling dalam dan kasih yang tanpa pamrih bagi semua makhluk.

Penyanyi opera terkenal Taiwan, Tang Mei-yun menyampaikan, dalam buku ini Guru memeriksa perasaan dan emosi dari berbagai aspek, mempertunjukkan kasih Beliau kepada semua makhluk. Pola makan nabati adalah cara yang baik untuk memupuk cinta kasih kita. “Jika Anda benar-benar mengasihi semua makhluk hidup, tidak sulit untuk membayangkan bahwa semua yang Anda lakukan akan menyentuh hati setiap orang.” Ia yakin bahwa apa yang Formosa butuhkan saat ini adalah kedamaian, perasaan yang tulus, dan kebajikan yang memancar dari buku Guru.

Ibu Fu Juan, salah satu artis terkenal lainnya, merasakan bahwa setiap orang yang telah membaca buku ini akan merasa tersentuh. “Hati Seekor Anak Anjing” terutama mengingatkan dia kepada anak anjing yang pernah dia miliki dan sekarang dia bisa menghargai perasaan sejati antara hewan dan manusia. Ia mengatakan bahwa setiap orang harus menghargai hewan dengan kasih.

Profesor Jiang Yi-han, ahli kaligrafi dan pelukis
Jian Ming-xing, sutradara dan supervisor seni Morning Star Theater

Acara tersebut mencapai klimaksnya ketika Guru, yang memakai jubah bulu vegan warna merah muda, muncul melalui video untuk berinteraksi dengan para tamu dan pembaca yang menanti-nantikan Guru. Guru mengucapkan selamat kepada Republik China atas ulang tahunnya yang ke 100 dan berdoa semoga negara itu selalu berada dalam kemakmuran. Beliau mempersembahkan buku-Nya yang baru sebagai hadiah untuk ulang tahun ke -100 negara itu. Guru juga berbagi dengan setiap orang esensi dari Kasih Berabad-abad. Beliau mengatakan bahwa sebagai anak, Beliau telah mencintai hewan peliharaan-Nya, teman-teman-Nya dan kasih yang romantis. Semua ini mewakili kasih mendasar dalam batin kita. Mencintai Tuhan adalah mencintai diri sejati kita. Manusia senang berada dalam kasih dan mengekspresikan dengan kata-kata betapa mereka merindukan yang tercinta. Perasaan ini sangat dekat dengan betapa kita merindukan Kerajaan Tuhan. Karena manusia tidak bisa melihat atau berkomunikasi dengan Tuhan, mereka hanya dapat mengekspresikan kerinduan mereka pada Tuhan dengan menulis puisi cinta. Jiwa kita mungkin masih ingat bahwa mereka punya beberapa yang tercinta di suatu tempat pada waktu kehidupan yang lalu. Ketika mereka melewati tempat-tempat ini, itu akan membangkitkan kenangan mereka. Atau jika suatu hari mereka melewati rumah mereka dalam kehidupan lampau, mereka akan terinspirasi untuk menulis sajak yang menggerakkan jiwa. Puisi adalah cerminan yang alami dari esensi jiwa kita yang paling dalam.

Kasih Berabad-abad telah menarik banyak perhatian. Pada saat konferensi pers, buku ini menarik begitu banyak perhatian orang, dan membuat rekor penjualan sebanyak ribuan kopi pada penjualan pertama dan membuatnya menjadi yang teratas dalam daftar buku laris di toko buku Kingstone. Kami berharap seluruh dunia memiliki kesempatan untuk menghargai bunga rampai puisi yang indah ini dan mendapatkan inspirasi untuk memahami esensi kasih.

Guru mengambil foto dengan para tamu dari Shanghai dan Formosa melalui layar konferensi video
 

Untuk menyaksikan liputan Supreme Master Television tentang konferensi video ini, silakan kunjungi: http://video.Godsdirectcontact.net/magazine/WOW1654j.php